Writer : Scott Snyder
Penciller : Greg Capullo
Inkers : Jonathan Glapion
Publisher : DC Comics
“Beware The Court of Owls,
that watches all the time,
ruling Gotham from a shadowed perch"
Batman adalah superhero dengan deretan villain terbaik, period. Bane, Joker, Ras Al Ghul, Catwoman, The Riddler,
Two-Face dan segudang lainnya lagi. Para penulis komik bebas mengangkat
salah satu karakter musuh Batman dan tinggal menggali aspek lain dari
sang musuh untuk menghasilkan sebuah klasik baru. Akan tetapi begitu
banyaknya musuh yang memorable bagi Batman membuat para penulis juga
kesulitan memperkenalkan musuh yang baru baginya. Dua tambahan yang
memorable didapatkan oleh sang manusia kelelawar mungkin adalah Harley
Quinn (dari Batman: The Animated Series) dan Hush (dari komik dengan
story arc berjudul sama). Scott Snyder melakukan karya yang berani di
sini dengan memperkenalkan kepada pembaca musuh baru bagi Batman: The
Court of Owls.
The Court of Owls konon adalah sebuah grup bawah tanah, sebuah
persekutuan rahasia yang selama berabad-abad telah menguasai kota
Gotham. Semua orang di Gotham mengenalnya tetapi semua juga tak
mempercayainya lebih dari sekedar dongeng belaka, termasuk Bruce yang
percaya bahwa ia telah tahu setiap seluk beluk dari kota Gotham seperti
telapak tangannya. Begitu percaya dirinya Bruce bahkan ketika ia
mendapatkan ancaman pembunuhan dari kelompok The Court of Owls yang
memiliki pembunuh bayaran bernama Talon pun ia tak ambil pusing terlalu
banyak. Percaya diri yang kelewat berlebihan ini pada akhirnya menjadi
kejatuhan bagi Batman. Akankah ia selamat sebab jangan lupa… musuh
alamiah dari para kelelawar adalah… burung hantu.
Story arc pertama inilah yang menunjukkan kejeniusan Scott
Snyder. Hanya dalam satu story arc ini saja kita dibuat langsung jatuh cinta
dengan gaya penulisannya. Cara penulisan dari Snyder merupakan campuran di tengah-tengah
antara Morrison dan Johns. Cara penulisannya secara pas mencampurkan
metafora-metafora dari Morrison dan gaya penulisan yang langsung pada
sasaran dan sederhana ala Johns. Hasilnya terasa sangat pas untuk
menunjukkan sosok Bruce yang kompleks tanpa membuat pembaca bingung
mengenainya. Kehebatan Snyder tak berhenti sampai di sana tetapi juga
pada bagaimana ia menyulam masuk sejarah The Court of Owls ke dalam
puluhan dekade lebih sejarah Batman; bukan hal yang mudah.
Tandem dari Scott Snyder di sini adalah Greg Capullo, ia melakukan tugasnya dengan hebat di setiap
panel komik ini. Cara Capullo mengubah gaya gambarnya secara subtle
membuat setiap edisinya terasa seperti memanjakan mata. Nuansa gothic dan dark dalam
komik ini bercampur campur aduk tanpa membingungkan pembaca tapi
memberikan kesan chaotic; sebuah kesan yang menarik kita para pembaca
dalam kegelisahan seorang Batman yang terperangkap ala boneka yang
dimainkan tanpa daya. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat –
sangat lama kita merasa bahwa Batman – yang biasanya tergambar bahkan
lebih sempurna dari Superman – terasa… rentan.
The Court of Owls pada masa depan nanti akan masuk dalam satu dari grup
paling mematikan yang pernah dihadapi sang kelelawar!
Verdict : 9,3/10
No comments:
Post a Comment