Writer : Greg Pak
Penciller : Carlo Pagulayan, AAron Lopresti
Inkers : Jeffrey Huet
Publisher : Marvel Comics
“ GRRRAAAAHHHHHH !"
Kelompok Illuminati (kelompok
yang terdiri dari Tony Stark , Reed Richards pemimpin Fantastic Four, Black
Bolt Seorang Inhuman, Namor seorang penguasa lautan, dan Dr Stephen Strange
seorang Master Magician), mengadakan sebuah pertemuan, hanya Charles Xavier
(pemimpin sekolah X-men) yang tidak hadir. Mereka bertemu untuk membahas cara
melenyapkan Hulk, karena sudah seringnya Hulk membuat keonaran dan kerusakan
dimuka bumi. Padahal Hulk adalah tokoh The Avangers, meski temperamennya
gampang marah, dan merusak saat dia marah, mereka beranggapan Hulk terlalu
berbahaya bila tetap tinggal di bumi. Keputusan rapat itu adalah melempar atau
mengasingkan hulk ke planet antah berantah.
Rencana pengasingan diserahkan
kepada Nick Fury (Direktur Shield), Bruce Banner sebagai seoang ilmuwan diberi
perintah menghancurkan sebuah satelit jahat buatan Hydra yang bisa
memerintahkan penghancuran semua nuklir yang ada dibumi. Tapi setelah Hulk menjalankan tugas itu, pesawat yang seharusnya
membawanya pulang ke bumi berbalik arah. The Illuminati telah mengatur
agar Hulk dibawa ke sebuah planet kosong dimana takkan ada yang bisa
mengganggu, ataupun diganggunya. Dalam kemarahannya, pesawat Hulk
terjebak ke dalam sebuah pusaran yang membawanya ke planet Saakar.
Di Planet Saakar, Kekuatan Hulk
melemah akibat radiasi Portal Black Hole, sehingga Hulk dengan mudah ditangkap
dan dijadikan tawanan Raja Saakar (Red King), bersama tawanan yang lain, Hulk
dijadikan Gladiator melawan robor-robot kerajaan dan makhluk makhluk mengerikan
Planet Saakar sebagai bentuk kesenangan dan hiburan pihak kerajaan serta
pengancaman kepada rakyat Saakar bila melawan rajanya. Disanalah Hulk membentuk
tim Warbound bersama gladiator lain
Dan dimulai dari sini plotnya terasa seperti menonton film 'Gladiator' tapi tidak
dibintangi oleh Russel Crowe melainkan The Hulk. Hulk jatuh di sebuah
planet yang menawannya, menjadikannya gladiator sebagai tontonan bagi
raja lalim yang berkuasa. Hulk yang kemudian bertahan hidup dari
amarahnya pelan-pelan memancing simpati masyarakat planet tersebut yang
tertindas. Dari seorang gladiator menjadi seorang pemimpin gerakan
pembebasan.
Cerita komik yang berlangsung 24 buku (termasuk
tie-in) ini menawarkan sesutu yang fresh. Saya pribadi bukan penggemar Hulk karena menurutku komik-komik Hulk agak sedikit membosankan, tapi ini salah satu perkecualian. Disini Hulk
digambarkan begitu kerennya, perpaduan menarik antara kekuatan tak
terkalahkan, kebuasan, tapi kadang-kadang ada kebijaksanaan. Dengan aksi nonstop sejak awal, ini persis seperti yang saya harapkan ketika memutuskan untuk membacanya, Hulk mengobrak-abrik seluruh planet hingga ke puncaknya.
Meskipun sedikit bermasalah dengan pacing, sedikit terburu-buru pada saat mendekati akhir. Ini adalah cerita modern Hulk terbaik sejauh ini, perpaduan yang
seimbang antara peceritaan dan aksi, didukung dengan artwork yang baik. Dan mengingat kelanjutannya dalam World War Hulk, mungkin saja saya mulai tertarik dengan raksasa hijau ini.
Verdict : 8/10
No comments:
Post a Comment