Writer : Brian Michael Bendis, Matt Fraction, Ed Brubaker
Penciller : John Romita Jr., Adam Kubert, Jim Cheung
Inkers : Various
Publisher : Marvel Comics
“ That's the thing about the Phoenix.
There always has to be destruction...
Before rebirth"
Phoenix Force, entitas yang merupakan sumber kekuatan maha dahsyat sedang bergerak menuju bumi. Phoenix Force terus bergerak dan menghancurkan apa saja yang dilaluinya. Sementara itu Nova, bergegas datang ke bumi untuk memperingatkan bumi tentang kedatangan Phoenix Force.
Sementara itu, di Utopia (pulau khusus untuk tempat tinggal mutant), Cyclops (Scott Summers) melatih keras Hope Summers, cewek yang lahir bersamaan dengan perginya Phoenix, dan diramalkan bakal menjadi vessel Phoenix yang baru yang dapat memberikan era baru bagi para mutant.
Sementara itu, di Utopia (pulau khusus untuk tempat tinggal mutant), Cyclops (Scott Summers) melatih keras Hope Summers, cewek yang lahir bersamaan dengan perginya Phoenix, dan diramalkan bakal menjadi vessel Phoenix yang baru yang dapat memberikan era baru bagi para mutant.
Kedatangan Phoenix ditanggapi berbeda baik dari X-Men maupun Avengers.
Bagi X-Men, kekuatan luar biasa Phoenix diyakini adalah penyelamat ras
mutant dari kepunahan akibat event House of M. Phoenix bisa saja
mengubah realitas sehingga ras mutant dapat bangkit kembali, ataupun
menjadi sumber kekuatan bagi ras mutant untuk memulihkan populasi mutant
di bumi. Sedangkan bagi Avengers, Phoenix adalah ancaman bagi
keselamatan bumi. Karena di setiap kedatangan Phoenix, bumi selalu dalam
ambang kehancuran sehingga mereka memutuskan untuk mencegah kedatangan
Phoenix kembali ke Bumi.
Avengers mengirim tim yang dipimpin Thor untuk mencoba menghadang kedatangan Phoenix. Captain America mendatangi Wolverine untuk mengonfirmasi Hope sebagai vessel Phoenix. Cap datang ke Utopia untuk meminta Scott menyerahkan Hope, untuk mencegah kekuatan besar yang berpotensi menghancurkan kehidupan di bumi. Sementara Scott berkeras bahwa kedatangan Phoenix akan memberikan hal positif, memberikan kekuatan yang membuat mereka bisa menciptakan era baru dan masa depan cerah untuk mutant.
Perselisihan pun tak bisa dihindarkan. Avengers Assemble, seluruh anggota Avengers pun muncul dan siap bertarung dengan para X-Men.
Tim Avengers luar angkasa ternyata tidak luput dari intervensi X-Men nya
Cyclops. Sempat terjadi pertarungan di Bulan, akhirnya Phoenix Force
pun tiba. Tony Stark berhasil menembakkan Phoenix Killer untuk
menghancurkan Phoenix Force, namun hasilnya ternyata di luar dugaan.
Pecahan Phoenix Force sempat ingin merasuk Hope, namun Hope dapat
menolaknya. Pecahan Phoenix Force justru malah merasuk 5 sosok X-Men
yaitu Namor, Magik, Colossus, Emma Frost, dan Cyclops, melahirkan
entitas baru yang disebut Phoenix Five.
Dengan premis awal seri ini seharusnya punya potensi besar untuk menjadi event terbaik Marvel. Hanya saja setiap chapter terasa berantakan dan tidak terbangun dengan baik. Salah satu masalah utama dari seri ini adalah terlalu banyak Tie-Ins yang harus dibaca untuk betul betul memahami seluruh jalan cerita. Alih alih membiarkan pertarungan Avengers vs X-Men secara alami, konflik disini malah terlingat terburu-buru, akibatnya setiap tindakan dari kedua kubu terkesan tanpa alasan dan terkadang tidak masuk akal. Salah satu hal yang juga cukup mengganggu adalah ketidak konsistenan dari artwork, saya pribadi bukan penggemar art John Romita Jr, panel-panel yang seharusnya menggambarkan pertarungan epik malah terlihat seperti pertarungan Low-Budget B-Movie. Tidak ada kesan epic yang dapat dirasakan.
Dengan potensi besar yang akhirnya disia-siakan oleh penulisan yang terburu-buru, dan artwork yang tidak konsisten membuat seri ini menjadi seri yang sedikit mengecewakan, bukan berarti buruk, hanya saja butuh kerja keras untuk menikmati ceritanya.
Verdict : 6,5/10
No comments:
Post a Comment