Publisher : MARVEL Comics
"Pick on someone your own size!"
-Scott Lang
Ant-Man merupakan salah satu former dari The Avengers, bersama sang side-kick,
The Wasp. Maka tidak heran bila pengembangan dari
Ant-Man sendiri sudah dimulai sejak tahun 2006. Sayangnya, film yang
naskah awalnya ditulis oleh Edgar Wright dan Joe Cornish ini mengalami
banyak kendala saat proses produksinya, hingga menyebabkan waktu
perilisannya mundur hingga 2015.
Cerita dimulai pada tahun 80an, saat beberapa anggota inti S.H.I.E.L.D, Hank Pym (Michael Douglas), agen Carter (Hayley Atwell), Howard Stark, dan Mitchell Carson melakukan pembicaraan mengenai partikel istimewa bernama "Partikel Pym" yang bisa merubah kerapatan susunan atom. Hank menolak untuk mempublikasikannya karena kuatir dengan dampak yang mungkin ditimbulkan.
Bertahun-tahun kemudian, Hank menjadi peneliti sukses dan mendirikan Pym Tech. Dia mengangkat seorang murid bernama Darren Cross (Corey Stoll). Darren tahu bahwa Hank menyembunyikan sesuatu. Tanpa sepengetahuan Hank, Darren membangun teknologi yang hampir mirip dengan temuan Hank. Tujuannya, membuat kostum yang bisa merubah ukuran pemakainya yang bisa digunakan untuk tujuan militer.
Di lain tempat Scott Lang (Paul
Rudd) yang menjalani hidup sebagai
seorang mantan narapidana, dan dengan hubungan dengan anak perempuannya
yang dibatasi karena Scott dianggap tidak dapat bertanggung jawab. Mau
tak mau Scott pun harus menerima pekerjaan kotor lagi dari teman lamanya
agar bisa mendapatkan dana untuk putrinya. Misinya hanya satu, mencuri
di sebuah rumah yang dihuni oleh laki-laki tua bernama Hank Pym (Michael
Douglas) yang telah pensiun. Tapi alih-alih mendapatkan harta curian,
Scott hanya menemukan sebuah kostum di dalam brangkas.
Kostum
yang dicuri Scott nyatanya bukanlah kostum biasa, karena kostum yang
telah lama disembunyikan oleh Hank ini dapat membuat penggunanya berubah
menjadi Ant-Man. Ya sesuai dengan namanya, pengguna yang memakai kostum
ini dapat mengecil seukuran semut dengan kekuatan berpuluh-puluh kali
lipat dari manusia biasa. Kostum ini jugalah yang membuat Darren Cross
(Corey Stoll), pemimpin Pym Technologies setelah Hank pensiun berusaha
untuk menciptakan kostum serupa yang dapat digunakan sebagai tentara
super. Sayangnya karena kegilaan Darren yang telah kelewat batas, Hank
pun mencoba menghentikan secara baik-baik. Usaha Hank ini pun gagal.
Akhirnya Hank dengan bantuan putrinya, Hope (Evangeline Lilly) pun
melatih Scott untuk menjadi Ant-Man agar bisa menghentikan Darren.
Alurnya terasa sedikit berantakan meskipun tidak sampai merusak filmnya. Mungkin karena naskah awal dari Wright bersama Joe Cornish yang dipoles di saat-saat akhir oleh Adam McKay
dan Rudd. Ant-Man
memang tidak memiliki sesuatu yang ‘besar’ untuk dipamerkan. Bahkan cenderung ‘kecil’,
sekecil perubahan tubuhnya yang merupakan ability-nya.
Installment kedua belas dari Marvel
Cinematic Universe ini terasa paling ‘aman’ jika dibandingkan dengan para
pendahulunya.
Kekurangan tersebut rupanya
berhasil tertutupi oleh action sequence
yang cukup fantastis. Didukung dengan spesial efeknya yang begitu
baik dalam menyajikan superheronya berukuran kecil terutama adegan
pertengahan dan akhir yang sangat enak dipandang, lewat pengambilan gambar yang cepat dan dinamis.
Overall, Ant-Man merupakan penutup Marvel Cinematic Universe Phase 2 yang menghibur.
Tidak sampai membuat senyum puas, namun tentu saja kemampuan unik Ant-Man sangat dinantikan untuk kolaborasinya dengan para superhero Marvel lainnya.
Verdict : 7/10